7 Mitos tentang Minuman yang Mengandung Pemanis

[lihat.co.id] - Minuman berpemanis, seperti soda atau minuman penambah energi, sering disebutkan sebagai salah satu pemicu obesitas. Sebab di dalamnya memang berkalori tinggi sehingga menyebabkan peningkatan berat badan. Namun bagaimana dengan minuman soda diet?

Jawaban mengenai hal tersebut pun sebenarnya masih abu-abu dan membingungkan masyarakat. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya Anda menyimak mitos populer beserta fakta tentang minuman berpemanis seperti yang dilansir dari Huffington Post berikut ini.

1. Soda diet lebih baik daripada soda reguler
Minuman berpemanis jenis soda diet diberi label bebas gula sehingga orang-orang yang berusaha mengontrol berat badan tertarik membelinya. Namun bebas gula bukan berarti lebih menyehatkan.

[lihat.co.id] - Faktanya, pemanis buatan dalam soda diet bisa berbahaya. Sebab sebuah teori kesehatan menyatakan otak bisa berpikir bahwa sinyal rasa manis akan segera didapat. Hal itu pun menimbulkan gangguan pada sistem metabolisme dan malah memicu peningkatan berat badan.

Selain itu, banyak penelitian yang mengaitkan konsumsi soda diet dengan risiko diabetes, serangan jantung, dan stroke. Namun bukan berarti minum soda diet pasti berbahaya. Hanya saja, tidak ada nutrisi sama sekali dalam minuman berpemanis tersebut.

2. Minuman berenergi lebih kaya kafein daripada kopi
[lihat.co.id] - Benarkah? Ternyata tidak. Kenyataannya, minuman berenergi justru memiliki kandungan kafein yang lebih sedikit daripada secangkir kopi. Berita buruknya, minuman tersebut justru memiliki kandungan yang lebih tinggi.

Memang minuman berenergi mudah dinikmati. Tetapi jangan percaya mitos tersebut jika memang ingin mendapat asupan kafein yang lebih maksimal.

3. Soda berwarna bening lebih baik daripada yang gelap
[lihat.co.id] - Warna caramel pada soda memang bisa mempengaruhi warna gigi. Perbedaan warna pada soda itu sendiri disebabkan oleh jenis kafein. Coba bandingkan Coca-Cola dan Sprite. Keduanya tetap tergolong soda meskipun warnanya berbeda.

Intinya, tidak ada yang lebih baik antara soda yang berwarna bening dan gelap. Keduanya sama-sama rendah kafein tetapi mengandung kadar gula yang tinggi.

4. Soda berbahan sirup jagung vs gula tebu
[lihat.co.id] - Mitos berikutnya tentang minuman berpemanis adalah kepercayaan tentang soda berbahan sirup jagung lebih alami dan menyehatkan daripada yang terbuat dari gula tebu. Namun sebenarnya yang menjadi masalah adalah bentuk gula yang digunakan, bukan asal dari bahan soda tersebut.

Maksudnya, apapun bahannya, kebanyakan pemanis dipecah menjadi glukosa dan fruktosa. Keduanya pun bersifat buruk dan membahayakan kesehatan. Gula tetaplah gula, dosis kecil atau besar di dalam soda tetap mempengaruhi kesehatan peminumnya.

5. Minuman berenergi wajib diminum saat olahraga
[lihat.co.id] - Tahukah Anda, elektrolit dan glikogen dalam tubuh yang memberi energi tidak akan hilang sepenuhnya jika Anda berolahraga kurang dari satu jam. Sehingga tidak perlu minum minuman berenergi jika Anda hanya lari-lari selama setengah jam saja.

Daripada menikmati minuman berenergi yang penuh gula, lebih baik minum air putih. Sebab energi dalam tubuh sebenarnya masih cukup untuk melakukan aktivitas lain.

6. Karbonasi melemahkan tulang
[lihat.co.id] - Ada beberapa penelitian yang menghubungkan konsumsi soda diet dengan peningkatan risiko osteoporosis pada wanita. Namun tidak ada kaitan tersendiri antara karbonasi dengan efeknya dalam melemahkan tulang.

Bahan utama dari soda sendiri biasanya adalah asam fosfat, pemberi rasa yang meningkatkan keasaman darah. Jadi ketika mengonsumsi soda, tubuh pun berusaha mengembalikan keseimbangan asam dengan cara mengambil kalsium dari tulang untuk menetralkannya.

Setidaknya, konsumsi tiga kaleng soda atau lebih selama seminggu memang memicu pengeroposan tulang pada wanita. Namun semua itu tidak berkaitan langsung dengan karbonasi.

7. Semua kalori sama, apapun sumbernya
[lihat.co.id] - Penelitian terbaru menyebutkan konsumsi fruktosa dari makanan atau minuman apapun tidak merangsang hormon leptin yang mengirim sinyal rasa kenyang pada tubuh.

Selain itu, sampai saat ini hampir tidak ada yang makan soda dan buah apel bersamaan. Mereka justru mengonsumsi soda dan makanan tidak sehat lainnya, seperti kentang goreng. Jadi semua kalori jelas tidak sama. Karena asupan kalori yang buruk seperti soda justru akan menimbulkan keinginan untuk mengonsumsi makanan lain yang juga tidak sehat.

Related Posts

Food and Drink 1533090444505374736

Posting Komentar

O.O
-"-
(*.*)
*-*
="=
o"o?
(T_T)
(--;)
:^D^:
:@v@:
-.-b
(==)
(oxO)
o(O
(--)z
(*0*)
^q^
(o_o)
*_`
**"

Search

Berita Terpopuler

Arsip Blog