8 Hal yang Perlu di Tiru dari Seorang Atheist

8 Hal yang Perlu di Tiru dari Seorang Atheist
Apa yang kita pikirkan ketika mengetahui seseorang tidak percaya Tuhan ? beberapa orang mungkin mengatakan mereka adalah orang yang sombong karena pengetahuannya atau yang ekstrim ada juga yang berpikiran mereka tidak lebih hanya akan menjadi makanan cacing dan menjadi bahan bakar di neraka. 

Namun terlepas dari hal itu benar atau tidak, Atheist yang tidak percaya Tuhan yang mana berbeda dengan Theist yang percaya Tuhan ataupun Deism yang percaya Tuhan namun yakin bahwa Tuhan tidak teraktualisasikan lewat agama. 

Banyak hal-hal positif yang dapat kita ambil dari perilaku kebanyakan Atheist berdasarkan penelitian dan pengalaman yang ada, hal tersebut telah dirangkum menjadi beberapa poin penting, inilah poin tersebut.

1. Menolong dengan hati nurani tanpa pandang bulu
Menolong dengan hati nurani tanpa pandang bulu
Penelitian terbaru University of California, Berkeley menyimpulkan bahwa orang-orang Atheist dan Agnostic lebih bersedia untuk membantu sesama dibandingkan dengan mereka yang mengaku dirinya beragama. 

Alasan utama berdasarkan penelitian bahwa Atheist didorong oleh emosi seperti rasa iba (altruism) berlainan dengan orang yang religius yang lebih terpengaruh oleh doktrin, identitas komunal atau sekedar masalah reputasi. Sehingga Atheist lebih mampu beradaptasi sesama manusia, cenderung meminggirkan perbedaan, dan ramah.

2. Menjadi baik demi kebaikan
Menjadi baik demi kebaikan
Bagi Atheist apapun tanpa otoritas pribadi maka moralitas tidak akan muncul. Hanya seperti robot yang mengikuti perintah maka tindakan itu hanya dapat digambarkan sebagai taat atau patuh, ketaatan belaka. 

Melainkan karena kepuasan atas kemampuan memilih apa yang harus dilakukan. Kita tidak butuh alasan untuk makan, belajar ataupun tidur, hal itu baik karena memang baik.

3. Melakukan yang terbaik selagi bisa
Melakukan yang terbaik selagi bisa
Tanpa adanya keyakinan pada kehidupan setelah kematian, mereka berkeyakinan bahwa hidup ini adalah semua yang mereka miliki dan lalui jadi mereka berusaha sebaik mungkin sebesar apapun untuk sesama selagi bisa. Jika tidak bisa menikmati hidup, apa gunanya hidup?. 

Lain halnya dengan ekstrimis sayap kanan yang percaya akan surga dan segala kebaikannya, berapa banyak dari mereka yang menyia-nyiakan nyawanya atau bahkan nyawa orang lain.

4. Tidak menjual kepercayaanya
Tidak menjual kepercayaanya
Pernah melihat seorang Atheist memasang tarif berjuta-juta hanya demi mendengarkan pembicaraanya ?. 

Ya hampir tidak ada, bagi mereka kepercayaan atau keyakinan spiritual mereka adalah petualangan dari perjalanan hidup mereka yang berharga dan sifatnya pribadi. Bukan seperti bisnis MLM dimana mungkin pengetahuan tersebut seperti investasi yang mungkin akan berguna kelak.

5. Menghargai sesama
Menghargai sesama
Dari survey ditemukan bahwa angka kriminalitas dan pembunuhan rendah di banyak negara sekuler namun tinggi pada negara yang lebih religius. (Jensen 2006; Paul 2005; Fajnzylber,et al. 2002; Fox and Levin 2000). 

Hal ini karena Atheist tidak percaya akan pengampunan melainkan alasan semata.Mengapa harus memperlakukan tetangga dengan baik? Karena semua terhubung. Karena adalah bagian dari spesies yang sama, terkait genetik. Karena menghargai diri dan spesiesnya, dan spesies lain yang berhubungan juga, menyadari bahwa ketika seseorang menyakiti, alamnya juga mengalami penderitaan.

6. Scepticism dan Kebenaran
Scepticism dan Kebenaran
Sikap skeptik tidak selamanya buruk, bahkan menurut Einstein hal itu wajib dimiliki bagi seorang peneliti apapun karena dengan menganggap semua hal salah maka dari itu diteliti untuk mencari kebenarannya. 

Mereka membutuhkan informasi yang akurat tentang apa yang sedang terjadi melalui metode yang dapat diandalkan karena informasi palsu akan menghancurkan diri sendiri dan orang lain.

7. Tidak mudah percaya pada hal-hal bodoh
Tidak mudah percaya pada hal-hal bodoh
Tentu saja implikasi dari sikap skeptik tadi otomatis mereka tidak akan melakukan ataupun percaya dengan hal-hal bodoh seperti hantu penunggu, pesugihan, ramalan, santet, dll, sebelum hal itu terbukti benar atau dialaminya sendiri. 

Mereka cenderung berani dan percaya diri dibandingkan orang yang religius namun takut pada hal bodoh padahal mereka sendiri mengakui memiliki Tuhan yang bisa melakukan apa saja.

8. Pengorbanan cinta yang tulus
Pengorbanan cinta yang tulus
Apabila suatu saat ada bagian dari mereka yang mengorbankan dirinya dengan ikhlas untuk anda tetaplah hargai mereka walaupun mungkin anda membecinya karena idealismenya. 

Karena dari semua kelebihan yang dimilikinya ia telah memberikan pengorbanan yang sangat besar karena mengorbankan hidupnya untuk orang lain, tanpa harapan imbalan ,pahala ataupun kekal di surga, itulah pengorbanan yang sejati.

Related Posts

Relationship 8454801976750560767

Posting Komentar

Search

Berita Terpopuler

Arsip Blog