5 Pernyataan Kontroversi Fahri Hamzah tentang KPK
[lihat.co.id] - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah beberapa kali tercatat mengeluarkan pernyataan kontroversial dan bikin kuping panas. Misalnya ketika dia melontarkan pernyataan tentang pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiga tahun lalu.
Padahal waktu itu KPK sedang getol menelisik kasus suap melibatkan anggota DPR. Sehingga lembaga anti korupsi itu harus memanggil beberapa anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR.
"Delapan tahun sudah, KPK gagal menjawab untuk menangani korupsi sistemik padahal DPR sudah memberikan dukungan luar biasa," kata Fahri di Gedung DPR/MPR, Selasa (4/10/2011).
Komentar itu pun berbuah kecaman dari berbagai pihak yang mendukung eksistensi KPK. Demo pembelaan terhadap KPK muncul di beberapa daerah, salah satunya di depan gedung KPK.
Baru-baru ini, Fahri kembali mengumbar pernyataan-pernyataan panas soal KPK. Penyebabnya, KPK hendak menyita mobil yang disebut-sebut milik tersangka suap daging impor, Luthfi Hasan Ishaaq yang juga bekas Presiden PKS.
Berikut ini beberapa pernyataan kontroversial Fahri Hamzah soal KPK,dikutip dari Merdeka:
1. Membubarkan KPK
[lihat.co.id] - Anda tentu ingat dengan pernyataan Fahri yang satu ini. Dia melontarkan gagasan pembubaran KPK. Ini dia katakan ketika komisi tengah gencar menelisik dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah anggota DPR. KPK waktu itu hendak memanggil sejumlah anggota badan anggaran DPR.
"Lebih baik KPK dibubarkan. Karena saya tidak percaya dengan adanya institusi superbody dalam demokrasi," ucap Fahri. Dia berdalih, "delapan tahun sudah, KPK gagal menjawab untuk menangani korupsi sistemik padahal DPR sudah memberikan dukungan luar biasa," kata Fahri, 4 Oktober 2011.
2. KPK membusukkan sistem
[lihat.co.id] - Waktu itu Fahri Hamzah menilai KPK berupaya membusukkan sistem ketatanegaraan. Menurut dia, bila KPK terus menerus menangkapi sejumlah anggota DPR yang melakukan korupsi, itu sama dengan membusukkan sistem. "Sembilan tahun mengacak-acak lembaga dan semua orang tapi korupsi tidak bisa dihentikan," ujar Fahri.
3. Sebut KPK ngawur
[lihat.co.id] - Fahri, Wakil Sekjen DPP PKS membantah jika ada aliran uang dari Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq masuk ke PKS. Oleh karena itu, sebagai partai politik yang berbadan hukum, PKS tidak bisa dibekukan tanpa dasar bukti yang jelas.
Dalam kasus suap impor daging sapi, kata bekas Wakil Komisi III DPR itu, Luthfi Hasan tidak menerima uang dari Fathanah. "Ini KPK ngawur. Ini ngancam kita agar kita kendor, tapi kita enggak kendor," ucapnya.
4. Akan melaporkan KPK ke polisi
[lihat.co.id] - Fahri Hamzah mengibaratkan partai PKS seperti mall. Menurut dia masalah yang sedang terjadi dengan PKS karena ada seseorang menitipkan mobil di kantor PKS lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ingin mengambilnya.
"Dalam keadaan ini PKS seperti mall saja. Contohnya, Anda masuk ke mall, anda ambil kartu parkir, anda masuk ke dalam mall belanja. Tidak bisa mobil anda sembarangan ambil harus pakai surat. Jangan didramatisir lah," kata Fahri Hamzah , di Restoren Ciew mie, Jalan TB Simatupang, Jakarta selatan, (12/5).
Oleh sebab itu dia akan melaporkan 10 orang yang hendak menyita mobil itu ke polisi, termasuk Juru Bicara KPK Johan Budi. "Johan Budi termasuk dalam 10 orang itu. Kemungkinan lima sampai tujuh laporan kita buat terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan KPK," kata Fahri.
5. Tantang KPK periksa SBY
[lihat.co.id] - Fahri sempat menantang KPK untuk membekukan Partai Demokrat dan memanggil Presiden SBY. Menurut Fahri, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu jelas dan gamblang ada aliran dana pencucian uang masuk kedalam kongres.
"Adili dulu Partai Demokrat. Dalam persidangan Grup Permai diangkut ke Bandung, sudah ada kesaksian, mobil boks. Sudah bubarin saja dulu Partai Demokrat baru bicara PKS," kata Fahri di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (11/5).
Wakil Sekjen DPP PKS Fahri Hamzah dengan lantang menantang KPK untuk memeriksa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro (Ibas).
"Kalau Anda mau periksa harus SBY dulu, selesai. Karena uang itu jelas mengalirnya, semua sekuriti dan saksi sudah jelas. Bekukan dulu Partai Demokrat melalui pembiayaan kongres, melalui Nazar dan kawan-kawan," tegas Fahri di Kantor DPP PKS.
Posting Komentar